Yogyakarta, 2024. Tim peneliti dari Program Studi Pengelolaan Hutan, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, telah melakukan penelitian inovatif untuk menguji efektivitas ekstrak tanaman dalam meningkatkan resistensi sistemik pohon Falcataria falcata terhadap penyakit karat puru, yang disebabkan oleh jamur Uromycladium falcatarium.
Penyakit karat puru diketahui telah menyebabkan kerugian besar pada produksi kayu F. falcata, terutama di wilayah Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Filipina. Penelitian yang dilakukan selama tujuh bulan di persemaian Universitas Gadjah Mada ini menguji dua jenis ekstrak tanaman Salix babylonica dan Clerodendrum paniculatum untuk mengetahui kemampuan mereka dalam merangsang mekanisme pertahanan alami pohon tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Salix babylonica mampu meningkatkan kandungan fenolik pada bibit F. falcata, yang berfungsi sebagai salah satu mekanisme pertahanan terhadap patogen. Namun, bibit yang diobati dengan ekstrak Clerodendrum paniculatum justru menunjukkan gejala karat puru seperti batang yang kaku dan bengkok serta pembentukan puru pada batang utama.
Peneliti utama, Puji Lestari, menjelaskan bahwa perbedaan kandungan senyawa fenolik dalam bibit yang dirawat dengan ekstrak tanaman menjadi indikator penting dalam memahami mekanisme pertahanan pohon. “Kami menemukan bahwa kandungan fenolik yang lebih tinggi berkaitan dengan resistensi yang lebih baik terhadap penyakit, dan perlu penelitian lanjutan untuk efektivitasnya,” ujarnya.
Hasil penelitian ini memberikan kontribusi untuk sektor kehutanan dan pertanian, karena Penyakit karat puru dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga 90% pada produksi kayu F. falcata. Oleh karena itu, temuan ini memiliki potensi untuk meningkatkan praktik kehutanan yang lebih berkelanjutan di wilayah-wilayah yang terkena dampak penyakit ini. Dengan memanfaatkan ekstrak tanaman sebagai elisitor untuk meningkatkan ketahanan pohon, industri kehutanan dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang lebih berbahaya bagi lingkungan.
Meskipun hasil awal menunjukkan potensi yang menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi formulasi ekstrak yang lebih efektif dan aplikasi jangka panjang di lapangan. Penelitian ini juga membuka peluang untuk studi lebih lanjut dalam penggunaan bahan alami untuk meningkatkan ketahanan tanaman lainnya.
Penelitian ini didanai oleh program Peningkatan Kapasitas Peneliti Dosen Muda Universitas Gadjah Mada, dengan dukungan dari berbagai institusi riset nasional dan telah diterbitkan di jurnal internasional Forestry Ideas, 2024, Vol. 30, No 2 ( 5 ).
Link Jurnal: https://forestry-ideas.info/issues/issues_Index.php?journalFilter=75