Program Studi Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM, menyelenggarakan program pengabdian masyarakat di Desa Hargowilis, Kulon Progo. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari yaitu Sabtu, 31 Agustus 2024 dan Minggu, 1 September 2024. Sebagai salah satu komitmen prodi dalam melakukan pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan di Kabupaten Kulonprogo, pengabdian kepada masyarakat kali ini difokuskan pada pemetaan batas andil kelompok tani HKm Menggerejo.
Kegiatan ini diikuti oleh ketua HKM Menggerejo dan perwakilan tokoh masyarakat Desa Hargowilis. Acara ini juga dihadiri oleh Wiyono, S.Hut., M.Si., Rochmad Hidayat, S.Hut., M.Sc., Probo Santoso, S.Hut., M.Sc., dan Puji Lestari, S.Hut., M.Sc. selaku dosen dari prodi Pengelolaan Hutan; Candra Wigati Hayuningsih, S.Tr.Hut selaku tenaga kependidikan; dan beberapa mahasiswa dari prodi Pengelolaan Hutan yang berperan sebagai enumerator. Selain itu, program pengabdian masyarakat ini didampingi oleh Ir. Prasetyo Nugroho, S.Hut., M.Sc., Ph.D.,IPM. selaku Ketua Program Studi Pengelolaan Hutan, Sekolah Vokasi UGM.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini dimulai dengan pemaparan teknis pengambilan data lapangan dan teknis pemetaan oleh Dosen dari Prodi Pengelolaan Hutan. Selanjutnya, dilakukam survey lapangan area camping ground objek wisata Lembah Kali Taji yang memiliki potensi untuk dijadikan objek wisata serta dilakukan penanaman kopi pada area tersebut.
Selain pemaparan teknis dan survey lapangan, rangkaian kegiatan ini mencakup pengambilan data tata batas area HKm serta batas andil setiap pesanggem yang melibatkan mahasiswa serta anggota kelompok tani HKm Menggerejo. Tujuannya untuk memastikan data yang diambil akurat dan mendapat persetujuan antar pesanggem. Harapannya hasil pemetaan partisipatif yang dilakukan ini dapat memberikan basis data yang valid sebagai acuan untuk pengelolaan HKm Menggerejo. Basis data spasial yang dihasilkan nantinya dapat bermanfaat dalam mendorong pengelolaan sumber daya hutan yang lebih efektif dan terukur di masa depan. Selain itu, diharapkan program ini juga dapat mengurangi risiko munculnya konflik mengenai tata batas wilayah andil di HKm Menggerejo.