Singapura, 16 Juli – Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (DTKH), Sekolah Vokasi UGM, mengirimkan salah satu dosennya, Sri Wijanarti, untuk mengikuti The RI-SING University Network Faculty Immersion Program yang diselenggarakan pada 14–16 Juli 2025 di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Program RI-SING University Network Faculty Immersion merupakan kerja sama strategis antara lima universitas terkemuka di Indonesia, yaitu UGM, UI, ITB, IPB, dan ITS, dengan lima universitas di Singapura, yakni Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS), Singapore Management University (SMU), Singapore University of Social Sciences (SUSS), Singapore University of Technology and Design (SUTD), serta Singapore Institute of Technology (SIT). Melalui kolaborasi ini, kedua negara berkomitmen untuk memperkuat ekosistem riset dan pendidikan di bidang ketahanan pangan, food science, agritech, hingga sustainability dalam ilmu kehidupan dan ilmu sosial.
Sebanyak 25 peserta dari lima universitas di Indonesia diundang untuk mengikuti presentasi dan diskusi bersama para pimpinan sekolah dan peneliti NTU. Pada hari pertama, peserta diperkenalkan kepada seluruh tim NTU International Engagement, tim INSPIRASI yang diketuai Associate Prof. Dalton Tay, serta narasumber yang menyampaikan materi terkait riset lintas disiplin. Hari kedua dan ketiga diisi dengan sesi presentasi dari berbagai pimpinan sekolah di NTU, di antaranya Prof. Md. Saidul Islam (School of Social Sciences), Prof. Viswanathan S. (Business School), Prof. Peter Preiser (School of Biological Sciences), Prof. Yusuf Ali (Experimental Medicine), Associate Prof. Tan Lay Poh (School of Materials Science and Engineering), Associate Prof. Janice Lee, Dr. Shawn Lum, Assistant Prof. Yi Wen Zeng, dan Assistant Prof. Pierre Taillardat dari Asian School of Environmental Science.Selain sesi akademik, peserta juga mendapatkan kesempatan mengunjungi beberapa fasilitas riset NTU dan institusi eksternal, seperti INSPIRASI Laboratory, Vertical Farming Laboratory di Sky Green, Singapore Botanic Gardens, MSE Laboratory, dan Tropical Ecology Laboratory.

Dalam testimoninya, Sri Wijanarti menyatakan bahwa program ini memberikan wawasan baru mengenai integrasi kuat antara universitas dan pemerintah Singapura dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Acara Faculty Immersion ini membuka wawasan baru tentang adanya kerja sama yang sinkron antara universitas dan pemerintah untuk menggarap ketahanan pangan di Singapura demi mewujudkan cita-cita ambisius negara tersebut, yaitu ‘30 by 30’, memenuhi 30% kebutuhan nutrisi dari dalam negeri. Universitas menjadi pusat riset dan inovasi, diiringi pemerintah dengan regulasi yang mendukung,” ungkapnya.
Program ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-Being), SDG 4 (Quality Education), SDG 7 (Affordable and Clean Energy), SDG 10 (Reduced Inequality), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 12 (Responsible Consumption and Production),dan SDG 17 (Partnerships for the Goals).
Melalui partisipasi ini, DTHV SV UGM berharap dapat memperkuat jejaring global, meningkatkan kapasitas penelitian, serta mendorong kolaborasi strategis yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.