Yogyakarta – Masih dalam serangkaian agenda Dies Nataliske-11 Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, pada hari Sabtu (10/10) telah berlangsung seminar nasional Agroindustri Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner dengan tema “Tantangan Industri Pengolahan Makanan dan Minuman di Era Pandemi Covid-19”.Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang focus bergerak di bidang industry makanan dan minuman diantaranya adalah Bapak Sumantri selaku KepalaPabrik PT. Mayora Cibitung, Bapak Trisila Juwantara selaku pemilik CV. Yuasa Food Wonosobo dan Dr. Atris Suyantohadi, S.T.P., M.Sc. selaku pemilik Attempe. Acara ini dilangsungkan secara daring mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB melalui Cisco Webex dengan dipandu oleh moderator Bapak Wildan Fajar Bachtiar, S.T.,M.S selaku dosen Agroindustri Sekolah Vokasi UGM.
Sebelum pada inti acara, seminar dibuka oleh Dr. Ing. Ir. Agus Maryono selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dan Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P. selaku Ketua Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner. Dalam sambutannya, Bapak Agus menyampaikan bahwa industri makanan dan minuman menyumbang PDB terbesar selama tahun 2017 yaitu 34.95% dan mengalami penurunan yang drastic selama masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Beliau juga berharap nantinya dosen-dosen Sekolah Vokasi UGM dapat melakukan penelitian dan bekerjasama dengan industry dalam memecahkan masalah yang terjadi di lapangan. Sedangkan untuk mahasiswa, diharapkan nantinya mereka dapat melaksanakan magang di perusahaan tersebut.
Selanjutnya, materi pertama disampaikan oleh Bapak Sumantri selaku Kepala Pabrik sekaligus plan manajer di PT. Mayora Cibitung mengenai perubahan kebiasaan dalam system produksi di PT. Mayora Cibitung di era new normal seperti sekarang ini. Dalam praktiknya, mereka melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat untuk menjaga kualitas produksi. Pengecekan suhu tubuh bagi setiap karyawan, penggunaan masker di seluruh area dan penyemprotan disinfektan di area kerja dilakukan secara masif. Untuk output produksi, beliaumemaparkanterjadipenurunanmulaidari April-Juni 2020 karenaterjadi lockdown di berbagai daerah sehingga meghambat proses distribusi. Untuk kelancaran produksi PT. Mayora Cibitung mempraktikkan 5 keys strategic initiatives yaitu excellent quality, quantity, efficiency, labor productivity dan continuous improvement untuk senantiasa berkembang dan di era new normal.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Trisila Juwantara pemilik CV. Yuasafood Berkah Makmur Wonosobo yang memproduksi makanan dan minuman dari potensi buah lokal seperti carica, nangka, salak dsb. Beliau mengangkat tema from local to global mengingat trend yang sedang berkembang di masyarakat seperti sekarang ini adalah orientasi kesehatan, vegetarian dan organik yang sangat potensial untuk dijadikan peluang bagi perusahaan di kala pandemi. Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Atris Suyantohadi, S.T.P., M.Sc. selaku pemilik Attempe. Mengingat di Jawa Tengah kapasitas produksi bahan baku kedelai sangat berlimbah, inisiasi Attempe dalam memproduksi bahan baku kedelai menjadi berbagai olahan makanan kemasan merupakan ide yang brilian untuk kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.
Seminar agroindustri ini menjadi ajang diskusi dan jejaring kerjasama bagi seluruh stakeholders seperti institusi, akademisi, industry serta mahasiswa dan masyarakat umum untuk berbagi ilmu dan pengalaman, serta berusaha memecahkan permasalahan-permasalahan yang dapat menjadi solusi bagi pembangunan nasional.
Teks: Maenti Ludyaswari