Rimbawan mengajar merupakan kegiatan implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berupa kegiatan pengabdian secara sukarela oleh mahasiswa Diploma III Pengelolaan Hutan Universitas Gadjah Mada. Tujuan dilakukannya kegiatan tersebut untuk membagikan ilmu serta pengalaman yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dalam bidang kehutanan kepada para rimbawan muda sederajat sekolah menengah kejuruan di berbagai daerah. Untuk periode ini, kegiatan rimbawan mengajar berlangsung pada tanggal 6 – 16 Januari 2020 di dua sekolah menengah kejuruan, yaitu SMK Negeri 1 Narmada dan SMK Qomarul Huda. Pada SMK Negeri 1 Narmada pembelajaran dilakukan di kelas X dan kelas XI jurusan Teknik Reklamasi dan Rehabilitasi Hutan (TRRH). Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan di dalam maupun di luar ruangan, seperti praktikum.
Kegiatan pertama adalah upacara sekaligus perkenalan tim rimbawan mengajar kepada seluruh guru, staf, dan siswa SMK Negeri 1 Narmada. Seluruh warga sekolah menyambut tim Rimbawan Mengajar dengan sangat baik dengan antusias tinggi serta menaruh harapan besar kepada tim. Kemudian, dilanjutkan pengenalan prodi dan sejarah UGM di kelas XI Teknik Reklamasi dan Rehabilitasi Hutan. Dilanjutkan pemberian materi tentang rehabilitasi mangrove, struktur buah dan biji, serta manajemen suksesi. Pemberian materi rehabilitasi mangrove bertujuan agar para rimbawan muda dapat mengetahui cara mengembalikan fungsi hutan mangrove yang telah mengalami degradasi menjadi kondisi yang dianggap baik dan mampu mengemban fungsi ekologis dan ekonomis, pemberian materi ini juga sejalan dengan jurusan yang diambil yaitu teknik reklamasi dan rehabilitasi hutan.
Pada materi struktur buah dan biji para rimbawan diajak untuk mengenal berbagai jenis serta struktur buah dan biji, sehingga diharapkan para rimbawan muda ini dapat mengidentifikasi dan membedakan struktur buah dan biji yang beranekaragam. Pemberian materi terakhir adalah tentang manajemen suksesi, tujuan dari pemberian materi ini adalah agar rimbawan muda dapat mengetahui tentang suksesi, dapat membedakan antara suksesi primer dengan suksesi sekunder, serta mengetahui tahapan suksesi yang terjadi hingga menjadi hutan klimaks. Hari selanjutnya, materi yang diberikan tentang persemaian awal, identifikasi tanah, dan makrofauna tanah. Kegiatan yang dilakukan berupa pembelajaran di dalam kelas serta praktikum. Pada persemaian awal, rimbawan muda diberikan pemahaman tentang cara-cara menyemaikan benih dari berbagai tipe biji seperti biji ortodoks dan rekalsitran. Selain itu rimbawan muda juga diajak untuk mengetahui berbagai macam sumber benih dan cara memilih benih yang baik untuk disemaikan.
Pada kegiatan identifikasi tanah para rimbawan muda diajarkan mengidentifikasi tanah baik dari sifat fisik maupun sifat kimia melalui profil tanah. Profil tanah dibuat dengan ukuran 2 x 2 meter yang setiap solumnya dibedakan dengan cara melihat perbedaan warna, suara, serta kepadatan tanah. Kemudian, disetiap solum tanah diambil sampel tanah dan diidentifikasi sifat fisiknya berupa struktur dan tektur tanah. Selain itu, setiap sampel tanah diuji kadar keasaman dan kebasaannya menggunakan ph stick. Hal ini bertujuan agar para rimbawan muda mengetahui ciri tanah yang baik secara sifat fisik dan sifat kimia untuk dijadikan media tanam. Materi diberikan selanjutnya adalah makro fauna tanah, yang diharapkan agar rimbawan muda dapat mengetahui manfaat dari makro fauna tanah yang ada di suatu areal tanah. Rimbawan muda juga diberikan materi tentang theodolith.
Theodolite adalah alat atau instrumen yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertikal). Materi theodolite yang diberikan berupa pengenalan tipe theodolite, bagian serta fungsi theodolite dan alat pendamping theodolite, cara pengoperasian dan penggunaan theodolite. Materi ini diberikan karena theodolite merupakan alat yang sangat penting di dunia kehutanan dalam hal pemetaan. Selain materi di dalam kelas para rimbawan muda juga mempraktikan cara pengoperasian theodolite di areal sekolah. Kegiatan praktikum ini bertujuan agar rimbawan muda dapat menerapkan ilmu yang telah diajarkan dan dapat memiliki keahliaan dalam bidang pemetaan.
Selain itu, rimbawan muda diberikan materi tentang sifat fisika kayu dan identifikasi kayu. Hal ini bertujuan agar rimbawan muda dapat mengetahui jenis-jenis kayu dari ciri –ciri yang dilihat dari sampel kayu secara makroskopis dengan menggunakan loupe. Sampel kayu yang diamati adalah sampel kayu Jati (Tectona grandis) dan kayu Sengon (Paraserianthes falcataria). Identifikasi kayu berguna agar rimbwan muda dapat mengetahui cir-ciri khusus setiap kayu. Materi lain yang diberikan mengenai pemeliharaan tegakan dan penjarangan, hal ini bertujuan agar rimbawan muda dapat memelihara tegakan sehingga dapat menghasilkan hasil hutan kayu yang bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, tim rimbawan mengajar juga memberikan materi tentang agroforestry yang dapat diterapkan pada daerah Lombok. Keahlian lain yang diajarkan adalah pembuatan herbarium dan jenis koleksi. Hal ini diharapkan agar rimbawan muda dapat membuat herbarium sekaligus mengidentifikasi spesimen – spesimen menurut klasifikasi tertentu sebagai acuan dalam bahan studi.
Untuk kelas X Teknik Reklamasi dan Rehabilitasi Hutan diberikan materi tentang pengukuran tinggi dan diameter pohon. Alat yang digunakan untuk pengukuran tinggi dinamakan Haga dan alat untuk pengukuran diameter menggunakan Phiband. Rimbawan muda diberikan penjelasan tentang kegunaan dan bagian-bagian alat yang digunakan. Selain itu, rimbawan muda juga mempraktekan langung pengukuran tinggi maupun diameter untuk mengukur pohon yang ada di SMK Negeri 1 Narmada. Dari setiap pertemuan juga dilakukan post-test, agar dapat diketahui seberapa jauh pemahaman materi oleh rimbawan muda serta di akhir pertemuan dilakukan responsi yaitu menguji semua materi yang telah diberikan dan nilai – nilai tersebut diakumulasikan.
Tim Rimbawan mengajar mendapatkan kepercayaan lebih dari pihak SMK Negeri 1 Narmada untuk membuat greenhouse yang dikhususkan untuk siswa – siswi SMK Negeri 1 Narmada jurusan Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Pembuatan greenhouse dimulai tanggal 7 Januari 2020 sampai tanggal 16 Januari 2020. Greenhouse terletak di sebelah selatan kelah XI Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Pembuatan greenhouse dilakukan saat kegiatan praktikum dan dilanjutkan setelah sepulang sekolah hingga pukul 18.00 WITA. Dengan dukungan dari SMK Negeri 1 Narmada yang begitu besar serta kerjasama yang solid dengan tim Rimbawan Mengajar, rimbawan muda sangat bersemangat sehingga proyek pembuatan greenhouse dapat terselesaikan. Greenhouse terbuat dari dari bambu dan paranet dengan kerapatan cahaya 65% dapat menampung kurang lebih ± 1000 semai. Greenhouse dipergunakan untuk tempat bedeng tabur maupun bedeng sapih. Rimbawan muda juga menyemaikan benih Rambutan (Nephelium lappaceum), Nangka (Artocarpus heterophyllus), dan Durian (Durio zibethinus). Dalam praktikum persemaian akhir dan perkecambahan biji di dalam greenhouse, menggunakan media tabur berupa pasir serta membuat media sapih dengan komposisi tanah, sekam padi, dan pupuk (1:1:1) yang dimasukan ke dalam polybag. Praktikum ini bertujuan agar rimbawan muda dapat memiliki keahlian untuk mengecambahkan biji dan menghasilkan semai yang berkualitas sesuai dengan jenis benih yang akan disemaikan.
Pada tanggal 16 Januari 2020 merupakan hari terakhir tim rimbawan mengajar di SMK Negeri 1 Narmada. Kesempatan itu digunakan untuk melakukan kegiatan perpisahan sekaligus berpamitan kepada seluruh warga SMK Negeri 1 Narmada. Pada kesempatan ini tim rimbawan mengajar juga berpamitan secara khusus kepada para rimbawan muda Teknik Reklamasi dan Rehabilitasi Hutan serta membagikan hasil post-test dan responsi. Rimbawan muda yang memiliki nilai tertinggi diberikan apresiasi dari tim rimbawan mengajar. Cinderamata juga diberikan kepada pihak sekolah berupa plakat yang diserahkan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan menyerahkan berita acara yang telah terlaksana saat kegiatan rimbawan mengajar berlangsung.