Rimbawan Mengajar merupakan program pengabdian yang digagas Program Studi Diploma III Jurusan Pengelolaan Hutan, Fakultas Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk membantu murid-murid Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Jurusan Kehutanan, agar memperoleh kecakapan dan keahlian yang lebih di bidang kehutanan serta memberikan motivasi untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan cara pengenalan dunia kampus dan sebagai sarana “sharing knowledge” dalam bidang kehutanan. Kegiatan ini sebagai wadah untuk mahasiswa dalam membagi pengetahuan mereka, serta menambah pengalaman baru khususnya dalam bidang kehutanan.
Kegiatan Rimbawan Mengajar (RM) berlangsung pada tanggal 6 – 16 Januari 2020 di SMK Kehutanan Qamarul Huda yang berlokasi di Lombok, tepatnya di Jalan Tereng Ampel, Pembuwun, Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. SMK Kehutanan Qamarul Huda merupakan SMK yang didirikan oleh Yayasan Al-Ma’arif Qamarul Huda. Kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum 2013-Rev. SMK Kehutanan ini masih belum memperoleh akreditasi. Tenaga pendidik masih belum memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Siswa di SMK Kehutanan Qamarul Huda berjumlah 104 siswa yang terbagi menjadi Rombongan Belajar 10, 11, dan 12. Kegiatan yang dilakukan di sekolah meliputi kegiatan di dalam serta di luar ruangan (praktikum). Selain mengajarkan tentang ilmu kehutanan, mahasiswa didorong untuk memberi informasi tentang kuliah secara umum, khususnya tentang UGM. Dengan demikian, minat para siswa SMK terhadap pendidikan diharapkan dapat meningkat.
Kegiatan pertama adalah perkenalan tim rimbawan mengajar kepada seluruh guru, staf, dan siswa SMK Kehutanan Qamarul Huda. Seluruh warga sekolah menyambut tim Rimbawan Mengajar dengan sangat baik dan antusias serta menaruh harapan tinggi kepada tim. Kemudian dilanjutkan pengenalan program studi dan sejarah UGM di kelas X, XI, dan XII.
Hal yang menarik dari sekolah ini adalah sistem pendidikannya. Murid-murid dididik dalam nuansa semi-militer dengan payung agama, sebab sekolah ini berdiri di bawah kepengurusan Yayasan Muslim. Sistem pendidikan seperti ini mampu meluluskan murid yang miliki kepribadian disiplin yang mengedepankan nilai agama. Seperti slogan yang di terapkan yaitu “santri berjiwa rimbawan, rimbawan berjiwa santri”.
Kami semua sepakat, untuk bercita-cita menyelamatkan hutan Indonesia! Indonesia adalah negara dengan wilayah hutan yang sangat luas dan berpotensi besar. Namun sayangnya, akhir-akhir ini terjadi berbagai pengrusakan yang mengakibatkan berkurangnya potensi tersebut. Di sinilah peran rimbawan, orang-orang yang memahami hutan, diperlukan.
Kemudian dilanjutkan dengan pematerian di dalam kelas. Materi yang diberikan yaitu mengenai struktur buah dan biji tanaman kehutanan, perhutanan sosial, agroforestry, dan dendrologi. Pada materi struktur buah dan biji tanaman kehutanan para rimbawan muda (sebutan untuk siswa-siswi) diajak untuk mengenal berbagai bentuk serta struktur organ generatif pada tanaman, sehingga diharapkan para rimbawan muda ini dapat mengidentifikasi dan membedakan struktur buah dan biji yang beranekaragam. Pada materi perhutanan sosial, rimbawan muda diberikan wawasan mengenai lima skema perhutanan sosial yaitu hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan adat, dan kemitraan kehutanan sehingga diharapkan rimbawan muda dapat memahami perbedaan dari kelima skema perhutanan sosial. Pada materi agroforestry, rimbawan muda diberikan wawasan mengenai menanam pohon didalam dan sekitar lahan pertanian yang dapat diaplikasikan khususnya di wilayah Lombok Barat. Dan pada pematerian mengenai dendrologi, rimbawan muda diberikan wawasan mengenai Famili Verbenaceae, Famili Fabaceae, dan Famili Dipterocarpaceae sehingga diharapkan dapat mengenali dan mengerti perbedaan dari famili – famili tanaman kehutanan.
Pada hari-hari selanjutnya, pemberian materi lebih terfokus pada rehabilitasi hutan dan konservasi sumber daya hutan. Materi yang diberikan yaitu rehabilitasi lahan gambut, rehabilitasi lahan mangrove, dan manajemen suksesi. Pemberian materi rehabilitasi mangrove bertujuan agar para rimbawan muda dapat mengetahui cara mengembalikan fungsi hutan mangrove yang telah mengalami degradasi kepada kondisi yang dianggap baik dan mampu mengemban fungsi ekologis dan ekonomis. Dan tujuan dari pemberian materi manajemen suksesi adalah agar rimbawan muda dapat mengetahui tentang apa itu suksesi, dapat membedakan antara suksesi primer maupun suksesi sekunder, serta mengetahui tahapan suksesi yang terjadi hingga hutan tersebut telah menjadi hutan klimaks.
Selain itu, rimbawan muda juga diberikan materi Konservasi Tanah dan Air (KTA) yaitu melingkupi teknik konservasi tanah dan air secara mekanik dan vegetatif serta mengenai erosi. Pada materi teknik KTA secara vegetatif dan mekanik diharapkan rimbawan muda dapat memahami perbedaan dan cara mengimplementasikannya. Dan diharapkan setelah menerima materi erosi, rimbawan muda dapat mengetahui perbedaan erosi angin dan erosi air serta mengetahui dampak erosi di dalam kehidupan, cara mencegah, dan mengatasinya.
Kegiatan praktikum pengukuran hutan dilaksanakan oleh kelas X dan kelas XI secara bergantian. Pada praktikum ini, alat yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System) dan theodolith. GPS adalah sistem navigasi yang didukung oleh satelit. Materi GPS yang diberikan berupa akurasi, presisi, bagian-bagian, fungsi, cara kerja, dan hal – hal yang menghalangi kekuatan sinyal satelit GPS.
Selain materi di dalam kelas para rimbawan muda juga mempraktikkan cara pengoperasian GPS di areal sekolah. Kegiatan praktikum ini bertujuan agar rimbawan muda dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan dan dapat memiliki keahliaan dalam bidang pemetaan. Praktikum yang dilakukan adalah pelatihan marking dan tracking.
Selain pematerian GPS, pada pengukuran hutan juga diberikan pematerian mengenai theodolith. Theodolith adalah alat atau instrument yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan sudut vertikal. Materi theodolith yang diberikan berupa tipe theodolith, bagian serta fungsi theodolith, pengenalan alat pendamping theodolith beserta fungsi, serta cara pengoperasian dan penggunaan theodolith, materi ini diberikan karena theodolith merupakan alat yang sangat penting didunia kehutanan dalam hal pemetaan. Selain materi di dalam kelas para rimbawan muda juga mempraktikkan cara memasang dan mengoperasikan theodolith di areal sekolah yaitu dengan membidik gedung sekolah. Kegiatan praktikum ini bertujuan agar rimbawan muda dapat menerapkan ilmu yang telah diajarkan dan dapat memiliki keahliaan dalam bidang pemetaan.
Dari setiap pertemuan juga dilakukan pre test ataupun post test, agar dapat diketahui seberapa jauh pemahaman materi oleh rimbawan muda serta diakhir pertemuan dilakukan responsi yaitu menguji semua materi yang telah diberikan, kemudian nilai – nilai tersebut diakumulasikan.
Meski letaknya jauh dari kota, sekolah ini telah memiliki fasilitas praktikum yang cukup memadai, seperti alat-alat kehutanan. Hanya saja tenaga pendidikan yang ahli menggunakan alat tersebut masih terbatas. Penggunaan alat kehutanan seperti theodolith dan GPS merupakan sebagian hal yang kami ajarkan. Hal paling membanggakan adalah melihat antusias para murid ketika belajar. Mereka seakan haus ilmu dan informasi, sebab itu memang merupakan barang langka yang tak mudah mereka dapatkan. Dukungan para guru untuk memotivasi murid juga menjadi nilai tambah bagi usaha kami.
Pada tanggal 16 Januari 2020 merupakan hari terakhir tim rimbawan mengajar di SMK Kehutanan Qamarul Huda. Kesempatan itu digunakan untuk melakukan kegiatan perpisahan sekaligus berpamitan kepada seluruh warga SMK Kehutanan Qamarul Huda. Pada kesempatan ini tim rimbawan mengajar juga berpamitan secara khusus kepada para rimbawan muda serta membagikan hasil post test dan responsi. Rimbawan muda yang memiliki nilai tertinggi mendapat apresiasi dari tim rimbawan mengajar. Kenang – kenangan juga diberikan kepada pihak sekolah berupa plakat yang diserahkan kepada kepala sekolah dan menyerahkan berita acara yang telah terlaksana saat kegiatan rimbawan mengajar berlangsung.
Kepedulian terhadap hutan dan timbulnya keinginan untuk bekerja di bidang ini menjadi tantangan dalam menyiapkan anak-anak Indonesia. Rimbawan Mengajar diharapkan dapat menjadi bagian dari usaha tersebut. Menyiapkan agar anak-anak Indonesia, terutama mereka yang hidup di sekitar kawasan hutan, sangat diperlukan.
Meski program ini berjalan sangat singkat, yakni sekitar dua hingga empat pekan, tim rimbawan mengajar berharap mampu memotivasi para murid untuk dapat mencintai hutan dan memilih pekerjaan di bidang tersebut. Menciptakan Indonesia yang mampu meraih kesejahteraan kawasan hutan adalah cita-cita jangka panjang Rimbawan Mengajar.